IKON yang Makin Pudar
Hampir semua kota di Sumatera Barat mempunyai sebutan, nama
kebanggaan lihat saja Kota Padang dengan julukan Kota
Bengkuang, kota Bukit Tinggi dengan sebutan Tri
Arga, Kota Sawahlunto dengan sebutan Kota Arang. Demikian pula dengan Solok
yang terkenal dengan bareh soloknya, Sijunjung juga terkenal
dengan lansek maniehnya sampai-sampai Cik Unieng
Elly Kasim menciptakan lagu khusus Sijunjung Lanseknyo Manieh. Itu dulu
cerita nenek moyang tahun 1940 sampai 1960an. Sekarang lihat adakah Sijunjung
menjadi kabupaten penghasil Lansek ?
Dulu di tahun 1960 ke bawah, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
menjadi sentra penghasil lansek, kalau musim lansek pasar mana saja yang anda
kunjungi di kabupaten Sijunjung ini dapat dipastikan akan teronggok lansek
bersumpik-sumpik*1). Waktu saya masih kecil dulu lansek belum ditanam,
apalagi dibudidayakan. Lansek tumbuh dengan sendirinya di mana saja, di parak *2)
di kuburan, di semak-semak arahkan saja mata kemana yang dikehendaki
disitu akan terlihat batang lansek *3) dengan buahnya yang berjuntaian di
batangnya. Lansek benar-benar karunia Tuhan, siapa aja boleh mengambilnya kecuali
yang terletak dalam pekarangan atau dalam kebun orang lain. Pada saat itu
pertanian belum maju, rakyat belum mengenal Bimas, Inmas apalagi
paritas-paritas unggul seperti sekarang. Saat itu rakyat belum mengenal istilah
PPL pertanian. Pertanian masih organik pupuk padi di sawah masih menggunakan
cirik kudo *4) yang dibeli dari muaro. Saat itu Muaro dikenal dengan
peternakan kuda. Hampir semua kusir bendi membeli kudanya dari Muaro Sijunjung.
Sekarang pada saat musim lansek tiba, berkunjunglah ke pasar
Tanjung Ampalu atau pasar Sijunjung atau pasar Kumanis nyaris lansek hanya
terlihat sedikit. Atau pasar yang lain lagi seperti pasar Padang Lawas, Pasar
Gambok, Pasar Jum’at Muaro nyaris lansek tak ada, kalaupun ada jumlahnya hanya
sedikit. Suatu saat nanti orang Sijunjung pun tidak akan mengenal pohon lansek.
Mungkin mereka tetap dapat makan lansek tapi namanya sudah beda, meraka makan
duku Kumpeh (Jambi), duku Palembang, atau duku Muarorupit (Sumatera Selatan).
Melaui Web ini saya mengajak semua orang Sijunjung mari kita kembali menanam
lansek, ada atau tidak ada himbauan dari Pemda dalam program menanam sejuta
pohon yang dicanangkan oleh pemerintah mari kita tanam lansek, kita bangkitkan
batang tarandam. Sijunjung Kabupaten penghasil lansek dan lanseknya benar-benar
manis seperti orang sijunjung. Selamat menanam lansek.
Catatan :
*1). Sumpik adalah bahasa Tanjung Ampalu yaitu karung yang
terbuat dari batang masiang.
*). Parak artinya kebun/ladang.
*3). Batang Lansek artinya Pohon Langsat/pohon duku.
*4). Cirik Kudo berarti tahi Kuda/ pupuk organik.
all righ.......
BalasHapus