Kamis, 26 Januari 2012

Ikon Sijunjung (1)


IKON yang Makin Pudar
Hampir semua kota di Sumatera Barat mempunyai sebutan, nama kebanggaan lihat saja Kota Padang dengan julukan Kota Bengkuang, kota Bukit Tinggi dengan sebutan Tri Arga, Kota Sawahlunto dengan sebutan Kota Arang. Demikian pula dengan Solok yang terkenal dengan bareh soloknya, Sijunjung juga terkenal dengan lansek maniehnya sampai-sampai Cik Unieng Elly Kasim menciptakan lagu khusus Sijunjung Lanseknyo Manieh. Itu dulu cerita nenek moyang tahun 1940 sampai 1960an. Sekarang lihat adakah Sijunjung menjadi kabupaten penghasil Lansek ?
Dulu di tahun 1960 ke bawah, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi sentra penghasil lansek, kalau musim lansek pasar mana saja yang anda kunjungi di kabupaten Sijunjung ini dapat dipastikan akan teronggok lansek bersumpik-sumpik*1). Waktu saya masih kecil dulu lansek belum ditanam, apalagi dibudidayakan. Lansek tumbuh dengan sendirinya di mana saja, di parak *2) di kuburan, di semak-semak arahkan saja mata kemana yang dikehendaki disitu akan terlihat batang lansek *3)  dengan buahnya yang berjuntaian di batangnya. Lansek benar-benar karunia Tuhan, siapa aja boleh mengambilnya kecuali yang terletak dalam pekarangan atau dalam kebun orang lain. Pada saat itu pertanian belum maju, rakyat belum mengenal Bimas, Inmas apalagi paritas-paritas unggul seperti sekarang. Saat itu rakyat belum mengenal istilah PPL pertanian. Pertanian masih organik pupuk padi di sawah masih menggunakan cirik kudo *4) yang dibeli dari muaro. Saat itu Muaro dikenal dengan peternakan kuda. Hampir semua kusir bendi membeli kudanya dari Muaro Sijunjung.
Sekarang pada saat musim lansek tiba, berkunjunglah ke pasar Tanjung Ampalu atau pasar Sijunjung atau pasar Kumanis nyaris lansek hanya terlihat sedikit. Atau pasar yang lain lagi seperti pasar Padang Lawas, Pasar Gambok, Pasar Jum’at Muaro nyaris lansek tak ada, kalaupun ada jumlahnya hanya sedikit. Suatu saat nanti orang Sijunjung pun tidak akan mengenal pohon lansek. Mungkin mereka tetap dapat makan lansek tapi namanya sudah beda, meraka makan duku Kumpeh (Jambi), duku Palembang, atau duku Muarorupit (Sumatera Selatan). Melaui Web ini saya mengajak semua orang Sijunjung mari kita kembali menanam lansek, ada atau tidak ada himbauan dari Pemda dalam program menanam sejuta pohon yang dicanangkan oleh pemerintah mari kita tanam lansek, kita bangkitkan batang tarandam. Sijunjung Kabupaten penghasil lansek dan lanseknya benar-benar manis seperti orang sijunjung. Selamat menanam lansek.
 Catatan :
*1). Sumpik adalah bahasa Tanjung Ampalu yaitu karung yang terbuat dari batang masiang.
*). Parak artinya kebun/ladang.
*3). Batang Lansek artinya Pohon Langsat/pohon duku.
*4). Cirik Kudo berarti tahi Kuda/ pupuk organik.

1 komentar: